Hewan Amfibi Langka Mirip Salamander Tapi Tak memiliki Mata yang Bisa Hidup 100 Tahun

LorettanapoleoniBanyak orang belum mengenal hewan satu ini yang masih sepupu dengan Axolotl. Biasa disebut sebagai Olm, salamander amfibi ini hidup di sela-sela batu gua bawah air (below ground) di wilayah Laut Adriatik, sekitar Slovenia, Kroasia, dan utara Italia.

Walau dari wajahnya terlihat tidak adanya mata, hewan ini masih memiliki kemampuan mendeteksi cahaya dari sensor-sensor kecil di bawah kulitnya.

Dikutip dari Animal Variety Internet, amfibi yang memiliki nama ilmiah Proteus anguinus ini berkutat di air bawah tanah, khususnya di sela-sela gua pegunungan Dinaric Alps, di mana airnya bisa lebih asam dari air biasa. 

Temperaturnya berkisar 5 derajat sampai 15 derajat Celsius.

Proteus anguinus hidup di kedalaman lebih dari 300 meter, tapi sesekali mengintip ke permukaan ketika banjir.

Olm dewasa dilaporkan berukuran sekitar 23-25 centimeters, beberapa ada yang bisa melebihi 30 cm. Di bagian leher ada insang berkelopak berwarna merah muda.

Ciri fisik yang satu ini acquainted dengan Axolotl, salamander asli Amerika tengah, yang mana sudah banyak dipelihara.

Namun jarak spesies Axolotl dan Olm agak jauh. Mereka baru memiliki takson yang sama di tingkat order, yaitu Urodela, atau umum disebut salamander.

Pengamatan tahun 1999 mendapati Olm dapat hidup mencapai umur 100 tahun, dengan rata-rata umur 68.8-- bedasarkan data Olm yang ditangkap oleh CNRS Prancis.

Yann Voitron, peneliti dari Ecology of River Hydrosystems, UMR CNRS, Prancis, dan kolega mengatakan bahwa lingkungan tanpa predator bagi Proteus Anguinus adalah salah satu penyebab umur panjang spesies ini dari segi evolusi.

"Di sini, kami menunjukkan bahwa 'ikan manusia' (olm, Proteus anguinus), salamander gua kecil (beratnya 15-20 gram), telah mengembangkan strategi sejarah hidup yang ekstrem dengan perkiraan umur maksimum lebih dari 100 tahun, rata-rata umur dewasa 68,5 tahun,"

-Tim peneliti pada sebuah makalah yang terbit di Biologi Letters, 23 Februari 2011-.

"Perlindungan terhadap predator atau habitat yang stabil sering digunakan sebagai penjelasan alternatif untuk evolusi umur yang ekstrem," tambah peneliti.

Olm dilaporkan tidak memiliki predator alami di habitatnya. Sementara salamander itu memakan serangga dan binatang kecil lain yang muat di mulutnya.

Di IUCN Red List, Proteus anguinus masuk kategori Susceptible, atau rentan. Spesies ini rentan terhadap polusi air, dan habitatnya mudah rusak dan terganggu akibat pembangunan di permukaan.

Tidak ada risiko penangkapan karena Italia, Kroasia dan Slovenia melindungi spesies ini di bawah payung hukum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seekor Bayi Hiu Hantu yang Super Langka Berhasil Ditemukan